Tuesday, October 16, 2018

KIAT GURU MATEMATIKA

Melihat Masa Depan     
Tugas pendidik atau guru adalah mempersiapkan generasi bangsa agar mampu menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya dikemudian hari sebagai khalifah Allah di bumi. Dalam menjalankan tugas ini pendidikan berupaya mengembangkan potensi (fitrah) sebagai anugrah Allah yang tersimpan dalam diri anak, baik yang bersifat jasmaniah maupun ruhaniah, melalui pembelajaran sebuah pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman berguna bagi hidupnya. Dengan demikian pendidikan yang pada hakekatnya adalah untuk memanusiawikan manusia memiliki arti penting bagi kehidupan anak. Hanya pendidikan yang efektif yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan mengantarkan anak survive dalam hidupnya.
Secara umum guru berarti orang yang dapat menjadi anutan serta menjadikan jalan yang baik demi kemajuan. Sejak berlakunya kurikulum 1995, pengertian guru mengalami penyempurnaan, menurut kurikulum 1995 ialah “Guru adalah perencana dan pelaksana dari sistem pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Guru adalah pihak utama yang langsung berhubungan dengan anak dalam upaya proses pembelajaran, peran guru itu tidak terlepas dari keberadaan kurikulum.
Peranan guru sangat penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selain sebagai nara sumber guru juga merupakan pembimbing dan pengayom bagi para murid yang ada dalam suatu kelompok belajar. hal tersebut sesuai dengan ungkapan T. Rustandy (1996 : 71) yang mengatakan bahwa : Guru memegang peranan sentral dalam proses pembelajaran, memiliki karakter dan kepribadian masing-masing yang tercermin dalam tingkah laku pada waktu pelaksanaan proses pembelajaran. Pola tingkah laku guru dalam proses pembelajaran biasanya ditiru oleh siswa dalam perjalanan hidup sehari-hari, baik di lingkungan keluarga ataupun masyarakat, karena setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun kepribadian. Keragaman kecakapan dan kepribadian ini mempengaruhi terhadap situasi yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Meningkatkan Kemampuan Diri Guru
Meningkatkan kemampuan Guru matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri Guru yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Guru dalam melaksanakan tugasnya harus mampu mengembangkan berbagai metode dan strategi pembelajaran matematika serta dapat mengkombinasikan beberapa metode mengajar. Karena pada hakikatnya mengajar adalah membantu siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, cara berpikir, saran untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar. Sehingga hasil akhir dari suatu proses pembelajaran adalah tumbuhnya kemampuan siswa yang tinggi untuk dapat belajar lebih mudah dan lebih efektif di masa yang akan datang. Jadi proses pembelajaran tidak hanya memiliki makna deskriptif dan kekinian, tetapi bermakna prospektif dan berorientasi ke masa depan.
Unsur yang paling penting dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa untuk belajar dalam berbagai macam cara yang mengarahkan pada tujuan. Akan tetapi, apapun subjeknya mengajar pada hakekatnya bukan hanya sekedar menolong siswa untuk memperoleh pengetahuan tingkah lakunya. Cara mengajar guru merupakan kunci bagi siswa untuk belajar dengan baik.
Untuk mencapai proses mengajar yang efektif dan efesien, tidak hanya di capai dengan metode yang bersifat “teacher center” atau pengajaran satu arah yang berpusat pada guru. Pembelajaran yang dilakukan seperti ini mengakibatkan siswa menjadi malas dan kurang bergairah dalam menerima pelajaran. Salah satu penyebab kurang berpartisipasinya siswa dalam pembelajaran matematika di kelas adalah pendekatan yang kurang tepat yang digunakan oleh guru dalam mengajar.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mancari suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang dapat melibatkan siswa aktif, berkualitas dan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

Strategi, Pendekatan, Metode dan Teknik
  • Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu:
    • exposition-discovery learning
    • group-individual learning
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
    • Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
    • Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
    • Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
    • Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
    • Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
    • Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
    • Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
    • Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
  • Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan (approach) pembelajaran matematika adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan sisiwa. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) Pendekatan yang bersifat metodelogik, berkenaan dengan cara siswa mengadaptasi konsep yang disajikan ke dalam struktur kognitifnya, yang sejalan dengan cara guru menyajikan bahan tersebut. (2) Pedekatan material adalah pendekatan pembelajaran matematika dimana dalam menyajikan konsep matematika melalui konsep matematika lain yang telah dimiliki siswa.
  • Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang bersifat umum. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah; Tanya jawab; diskusi; belajar kooperatif; demonstrasi; ekspositori; penugasan; experimen; dan sebagainya.
  • Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu.
  • Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan.
  • Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
  • Metode belajar kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
  • Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, dan lain – lain.
  • Metode ekspositori atau pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
  • Metode penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
  • Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa.
  • Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
Dalam tulisan tentang pendidikan, khususya di indonesia (temasuk tulisan ini), yaitu bayak di ungkapkan atau digunakan teori-teori yang di ciptakan oleh bukan orang indonesia. Tidak mungkinkah dikembangkan teori atau metode pembelajaran yang bertumpu pada falsafah kita sendiri?
Tokoh pendidikan indonesian yang terkenal Ki Hajar Dewantara mencetuskan gagasan yang yang amat bernilai, yaitu: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Kurang lebih bermakna” bila didepan memberi contoh, bila  di tengah membangun kehendak dan bila dibelakang membri dukungan atau dorongan”.  Gagasan yang antara lain telah dilaksanakan di taman siswa dapat memberi gambaran fungsi seorang pendidik. Seorang pendidik dimanapun ditempatkan atau di posisikan, selalu saja dapat melakukan karya-karya mulia.  Apabila sedang berprofesi sebagai pemimpin, seorang pendidik semestinya dapat memberikan contoh  baik kepada yang dipimpin.  Selagi seorang pendidik berposisi sebagai fasilisator suatu kegiatan maka ia bersama yang lain membangun kehendak baik untruk mencapai tujuan bersama.  Sedangkan bila seorang pendidik berposisi sebagai dinamisator  suatu kelompok menuju tujuan, ia harus dapat membri dorongan atau motivasi kepada kelompok tersebut untuk mencapai tujuan.
Bukankah seorang guru juga seorang pemimpin?
Dapatkah tugas seorang guru dalam pembelajaran di sejajarkan dengan gagasn Ki Hajar Dewantara tersebut?
Mungkinkah gagasan Ki Hajar Dewantara tersebut dijabarkan sesuai dengan berbagai metode pembelajaran yan selama ini diperlukan oleh guru?
Marilah kita renungkan berbagai metode yang digudakan guru dalam pembelajaran tertentu berikut ini.
Bila seorang guru melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sewaktu ia harus menyampaikan informasi taupun konsep dengan metode ceramah, maka dapat dikatakan ia sedang berfungsi “ing ngarsa sung tulada”.  Ia harus benar-benar siap dan tahu benar bahwa knsep yang ia berikan adalah baik dan benar.
Hal serupa juga terjadi sewaktu guru melaksanakan pembelajaran model ”direct instruction”.
Bila seorang guru sedang melaksanakan model pembelajaran dengan diskusi siswa dan melihat arah diskusi tidak cocok dengan tujuan pembelajaran, kemudian melalui pertanyaan ia meluruskanya, maka saat itu ia berfungsi “Ing Madya Mangun Karsa”.  Tetapi saat diskusi berjalan yang berbicara siswa tertentu saja, guru dapat memberi dorongan agar siswa yang lain uga ikut mengajukan pendapat, maka saat itu ia dapat dikatakan berfungsi “Tut Wuri Handayani”.
Penulis sangatlah yakin  bahwa sangatlah mungkin untuk mengonstruksi  model pembelajaran yang bernafaskan gagasan Ki Hajar Dewantara. Model pembelajarna itu mungkin saja menggunakan sebagian atau keseluruhan gagasan tersebut.  Mungkin juga sari satu gagasan itu dapat diciptakan bebrapa metode atau teknik pembelajaran.
Merupakan kiat guru matematika untuk memilih strategi, pendekatan, metode dan teknik yang cocok digunakan bagi topik matematika tertentu dan kelompok siswa tertentu.

Peranan guru sangat penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selain sebagai nara sumber guru juga merupakan pembimbing dan pengayom bagi para murid yang ada dalam suatu kelompok belajar .Seorang guru harus bisa menggali dan mengenali potensi peserta didik serta mengembangkannya agar peerta didik dapat menjali kehidupan yang lebih baik kedepannya. Meningkatkan kemampuan Guru matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri Guru yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Sehubung dengan pembelajran seorang guru perlu mengenal dan dapat melaksanakan dengan baik berbagai pedoman tentang : strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran,metode pendekatan dan teknik pembelajaran agar seorang guru mudah dalam menyampaikan meteri yang akan disampaikan dan mudah dalam mengenal ap yang dibutuhkan peserta didik dalam pembelajaran. Seorang guru seharusnya bisa menjalankan apa yang di cetuskan oleh Ki Hajar Dewantoro yang amat bernilai yaitu “ ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani “ yang mana artinya seorang guru bila didepn bisa memberi cinoh yang baik, bila seorang guru ditengah membangun kehendak serta adil, dan bila di belakang seorang guru harus memberikan dukungan atau dorangan terhadap peserta didik agar lebih baik.

 :
Bisa Komen jika dalam tulisan ini ada yang salah. untuk pembenaran agar tulisan ini lebih bermanfaat

No comments:

Post a Comment